beda dokter kulit dan dokter estetika, dokter kecantikan yang bagus, dokter kulit murah, dokter kulit murah dan bagus, dokter kulit terjangkau, dokter kecantikan bagus dan murah
Hollaho! Sudah lama banget mau buat postingan soal ini, tapi memang ilmunya dulu belum cukup hahaha sekarangpun masih belajar untuk lebih mengerti banyak, awalnya aku percaya banget sama dokter kulit sampai sekarangpun masih karena memang mereka bersertifikat dengan pendidikan yang mumpuni tapi......... Sementara dulu super skeptis sama dokter 'estetika' yang ada di klinik kecantikan sampai akhirnya aku bener-bener faham beda dan fungsi mereka.
Nah, kita bedain dulu ya mana klinik kecantikan sama bukan,
1. Klinik Kecantikan,
Mereka adalah tempat yang memberikan tindakan-tindakan tertentu yang bersifat mengubah estetik (keindahan) dari seseorang dari mulai filler, botox, sedot lemak, tarik benang dan tanam benang. Hal ini pun engga bisa sembarangan, hanya orang dengan pendidikan khusus yang bisa melakukan tindakan tersebut, misalnya, kalau di Amerika memberikan gelar AAAM (American Academy of Aesthetic Medicine) dan/atau telah menempuh pendidikan khusus sesuai dengan standard kedokteran, berbeda dengan mereka yang melakukan khusus mengambil kursus kecantikan dengan embel-embel sertifikat di Hongkong atau Taiwan tanpa bisa mempertanggung jawabkan dan sertifikasinyapun tidak memiliki lisensi atau tanggung jawab khusus. Ini istilah yang sama dengan dokter gigi dan tukang buat gigi, mereka tidak memiliki basic dan mutu yang sesuai, harganya pun jauh lebih murah karenanya bisa dibilang malpraktik karena mereka tidak memiliki ilmu yang mencukupi.
Bedanya, yang pertama dokternya masih awam banget dan kedua dokternya sudah dilatih oleh papanya yang memang dokter bedah estetika. Biasanya ini terjadi di dokter muda yang memang mau ngambil gelar dokter spesialis tapi belum bisa (entah karena biaya, belum yakin dan sebagainya).
Untuk dokter yang punya keluarga dokter yang sudah melakukan tindakan sejenis biasanya, ya sama aja kaya hal kebanyakan. Memang sudah bakat karena orang tuanya tapi balik lagi, anaknya memang memiliki passion dibidang tersebut.
Terus bagaimana dengan klinik kecantikan seperti Z*P? mereka dokter muda kebanyakan, bisa dihitung jari dokter SPKK nya, tapi dokter muda seperti itu mereka memang sudah punya bekal lebih terutama untuk anatomi dan kemampuan dasar agar tidak salah dalam tindakan, dan pada kenyataannya memang tidak ada istilah doktor kecantikan atau estetika.
yang ada doktor kulit atau dokter bedah estetik.
Jadi disana dokter kulit yang mendapatkan gelar semacam gelar kehormatan, dalam artian gelar karena mereka mau belajar lagi. Disini juga ya, pasti ada pendidikan, sharing knowledge dan pastinya penelitian terkait ilmu tersebut.Di dewasa ini, baca penelitian tuh kaya bercanda tapi memang beneran gengs wkwkwk Jadi sama kaya kelar akademik diatas tapi versi Indonesia. Meningkatkan kredibilitas gitu.
Balik lagi ke dokter kulit, disini memang mereka yang sebenernya punya peranan dalam menangani penyakit kulit dari yang ringan kaya jerawat, bekas jerawat, flek dan sebagainya sampai eksim, penyakit Rosacea yang bahaya banged. Jadi memang sudah teruji, tapi balik lagi dokter itu akan semakin mahal dan bagus kalau mereka banyak belajar dan studi lanjutan, kaya dokter gue waktu itu.
Gue sendiri udah ke lebih dari 5 klinik kecantikan berbeda dan ditangani oleh lebih dari 3 dokter kulit (kalo itungan gue ga salah) hehe dan konsultasi lebih dari 5 dokter kulit dan lebih banyak lagi dokter yang tidak terspesialisasi, makanya udah kaya sedikit -iya masih sedikit, memahami soal dunia kesehatan kulit kaya gini. Okeh, jadi yang kalian perlu tahu adalah bahwa,
1. Dokter Kulit itu Membantu penyembuhan
tapi bukan berarti mereka semua baik, kaya polisi aja, harusnya mereka melindungi masyarakat tapi pasti ada aja yang mengakali. Makanya, kalau kalian bener-bener punya masalah kulit yang susah banget dan kompleks, dalam artian kaya masalah hormonal, kulit yang kering sekaligus berminyak, dan sebagainya padahal udah punya pola hidup sehat barulah kalian ke dokter.
Seandainya, kalian merasa punya masalah tapi sadar tidur ga teratur, minum air kurang dan serat kurang, terus juga suka jajan sembarangan. Mulai dari sana, pola makan yang utama gengs, percayalah. Baru kemudian, kalau masih jerawatan menggunakan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit kalian.
Kalau kalian pagi bangun berasa kering (tanpa terpapar AC), berarti kalian kulit kering. Sementara kalau berminyak, ya, berarti berminyak.
2. Pernah menggunakan Skincare abal-abal
Aku sangat merekomendasikan ke dokter kalau kalian pernah kena krim abal-abal, kaya mengandung merukri, steroid dan hydroquinon kalau tanpa pengawasan dokter. Semua dokter juga bisa memberikan resep, dan ketika kalian mendapatkan resep, kalian harus tau apa aja isinya dalam artian jangan sampai kalian mendapatkan resep steroid di wajah. Kenapa? steroid itu memang digunakan untuk penderita eksim dan psoriasis, tapi kalau diwajah dia memang jadi obat tropik untuk jerawat aktif yang cara kerjanya berbeda tergantung pada dosis. Dimana obat ini tuh udah dilarang dibeberapa negara penggunannya karena efek setelahnya bikin hidup lebih rumit (kaya gua).
Baca lebih lengkap : Bahaya steroid
3. Klinik Kecantikan hanya untuk rekonstruksi wajah
Dalam hal ini rekonstruksi wajah yang dilakukan bisa melalui bedah, atau penambahan serta pengurangan. Kalau filler, dia hanya menambahkan kandungan hyaluronic (umumnya) di area target, apa sih hyaluronic? itu mirip sama lemak tapi bukan. Google sendiri ya wk makanya gue berani di filler karena itu, kelamaan kaya lemak dia bisa ilang juga. Berbeda dengan botox, itu kaya merusak jaringan otot, makanya kadang bisa ketergantungan gitu.
Dokter ini juga hanya bisa memberikan resep terbatas untuk pasca sebelum dan sesudah tindakan, biasanya. Bukan dalam perawatan kulit atau skincare routine.
4. Peeling, Suntik dan tindakan medis dilakukan oleh Non-Dokter
Jujur ini riskan, banget. Tapi memang banyak. Kaya peeling, suntik jerawat atau ektraksi komedo, sebenernya ini engga boleh loh! Karena memang berbahaya, makanya kalau kalian mau di suntik diwajah selain sama dokter mending engga usah karena riskan banget.
Tapi memang ada tindakan yang bisa dilakukan oleh perawat yang memang bersertifikasi atau sudah di training secara khusus agar bisa melakukan hal tersebut.
5. Ke dokter langsung, tanpa ke klinik tempat dokter bekerja.
Dokter itu bisa kerja di RS atau di Klinik, kalau memang dokter kulit tersebut ada di RS, aku anjurkan kalian ke dokter yang ada di RS karena fokus mereka berbeda dengan dokter ketika di klinik, biasanya dokter yang di klinik itu mendapatkan target dan sponsor dari perusahaan atau dari klinik itu sendiri, klinik itu mengharuskan menjual obat tertentu. Once, aku sial dan ketemu dokter pinter ini di klinik tersebut, nyesel sejadi-jadinya. Dia memang dokter baik di klinik tersebut, sebenarnya menurutku dia engga salah, hanya saja terbentur regulasi klinik tersebut.
Intinya, lakukan ketika kalian yakin dan jangan ketika kalian tidak yakin, percayalah hati itu sangat bener adanya, kaya gebet cowo aja atau menerima cowo -loh. Terus jangan takut untuk bertanya, kalian bayar jasa mereka untuk konsultasi untuk tau jawaban, kalau mereka ga mau atau jawabannya tidak memuaskan, ya ngapaian? Mereka dibayar untuk jasa kok!
So, semangat guys dalam mencari dan jangan malas untuk baca plus tanya-tanya, kalian juga bisa follow akun kaya @korbanskincareabal untuk informasi seputar krim racikan yang mengandung steroid dalam wujud lain, atau @naturalbunnies untuk pencinta skincare natural yang sifatnya alami dan insyallah aman karena suhu-nya galak-galak.
Terus kalau mau ganti skincare, jangan langsung ya, puasa dulu. Mencoba juga ada aturannya, jangan langsung diseluruh wajah. Beberapa area dulu ok?
So goodluck, kalau mau tanya bisa langsung komen ya.
Apa lagi kalau dalam bidang estetika, di wajah itu banyak banget syarafnya, salah sedikit bisa sangat fatal, dan sejujurnya banyak dokter muda yang belum mengambil sertifikasi sudah melakukan tindakan ini dengan alasan mereka sudah cukup atau cakap dalam hal tersebut, salah satunya adalah dokter waktu aku filler, 2x filler, keduanya sama-sama dokter muda yang sebenarnya belum punya hak untuk melakukan hal tersebut.
Bedanya, yang pertama dokternya masih awam banget dan kedua dokternya sudah dilatih oleh papanya yang memang dokter bedah estetika. Biasanya ini terjadi di dokter muda yang memang mau ngambil gelar dokter spesialis tapi belum bisa (entah karena biaya, belum yakin dan sebagainya).
Untuk dokter yang punya keluarga dokter yang sudah melakukan tindakan sejenis biasanya, ya sama aja kaya hal kebanyakan. Memang sudah bakat karena orang tuanya tapi balik lagi, anaknya memang memiliki passion dibidang tersebut.
Terus bagaimana dengan klinik kecantikan seperti Z*P? mereka dokter muda kebanyakan, bisa dihitung jari dokter SPKK nya, tapi dokter muda seperti itu mereka memang sudah punya bekal lebih terutama untuk anatomi dan kemampuan dasar agar tidak salah dalam tindakan, dan pada kenyataannya memang tidak ada istilah doktor kecantikan atau estetika.
yang ada doktor kulit atau dokter bedah estetik.
2. Dokter Kulit
Di Indonesia sendiri, orang masih datang ke klinik ketika punya jerawat atau masalah kulit, padahal setelah yang aku jelaskan diatas. Mereka itu melakukan tindakan kecantikan, ilmu mereka dalam mengobati pasti tidak sama dengan mereka yang mempelajari kulit yang sebenarnya, jadi dokter kulit adalah dokter yang telah mengambil spesialis dokter kulit sehingga mendapatkan gelar spesialis kesehatan kulit dan kelamin (Sp.KK) makanya kalau kalian ke dokter kulit, jangan kaget kalau ada sesi dimana mereka 'melihat' pasiennya dalam ruangan tertutup dan membahas soal hal-hal yang kesannya jijik (gue pernah soalnya wk) ya memang itu spesialisasi yang mereka ambil, makanya itu juga jadi pertimbangan ga sih :')
Nah, berbeda sama dokter bedah dan rekonstruksi estetika, alias dokter operasi plastik hwhwhw. karena ya memang mereka punya ilmu untuk membedah, ini biasanya yang jadi momoknya dokter estetika atau dokter kecantikan karena ilmu mereka dalam bidang ini tuh udah pakem banget.
Di Indonesia sendiri ada gelar yang diberikan ketika mereka menghadiri konferensi tertentu yang memberikan penambahan ilmu akan dunia kesehatan baru, dikutip dari viva,
"penganugerahan Fellow of Asian Academy of Dermatology and Venerology (FAADV) dan Fellow of Indonesian Society of Dermatology and Venerology (FINSDV) bagi para dokter kulit yang memenuhi persyaratan."
Jadi disana dokter kulit yang mendapatkan gelar semacam gelar kehormatan, dalam artian gelar karena mereka mau belajar lagi. Disini juga ya, pasti ada pendidikan, sharing knowledge dan pastinya penelitian terkait ilmu tersebut.
Balik lagi ke dokter kulit, disini memang mereka yang sebenernya punya peranan dalam menangani penyakit kulit dari yang ringan kaya jerawat, bekas jerawat, flek dan sebagainya sampai eksim, penyakit Rosacea yang bahaya banged. Jadi memang sudah teruji, tapi balik lagi dokter itu akan semakin mahal dan bagus kalau mereka banyak belajar dan studi lanjutan, kaya dokter gue waktu itu.
Gue sendiri udah ke lebih dari 5 klinik kecantikan berbeda dan ditangani oleh lebih dari 3 dokter kulit (kalo itungan gue ga salah) hehe dan konsultasi lebih dari 5 dokter kulit dan lebih banyak lagi dokter yang tidak terspesialisasi, makanya udah kaya sedikit -iya masih sedikit, memahami soal dunia kesehatan kulit kaya gini. Okeh, jadi yang kalian perlu tahu adalah bahwa,
1. Dokter Kulit itu Membantu penyembuhan
tapi bukan berarti mereka semua baik, kaya polisi aja, harusnya mereka melindungi masyarakat tapi pasti ada aja yang mengakali. Makanya, kalau kalian bener-bener punya masalah kulit yang susah banget dan kompleks, dalam artian kaya masalah hormonal, kulit yang kering sekaligus berminyak, dan sebagainya padahal udah punya pola hidup sehat barulah kalian ke dokter.
Seandainya, kalian merasa punya masalah tapi sadar tidur ga teratur, minum air kurang dan serat kurang, terus juga suka jajan sembarangan. Mulai dari sana, pola makan yang utama gengs, percayalah. Baru kemudian, kalau masih jerawatan menggunakan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit kalian.
Kalau kalian pagi bangun berasa kering (tanpa terpapar AC), berarti kalian kulit kering. Sementara kalau berminyak, ya, berarti berminyak.
2. Pernah menggunakan Skincare abal-abal
Aku sangat merekomendasikan ke dokter kalau kalian pernah kena krim abal-abal, kaya mengandung merukri, steroid dan hydroquinon kalau tanpa pengawasan dokter. Semua dokter juga bisa memberikan resep, dan ketika kalian mendapatkan resep, kalian harus tau apa aja isinya dalam artian jangan sampai kalian mendapatkan resep steroid di wajah. Kenapa? steroid itu memang digunakan untuk penderita eksim dan psoriasis, tapi kalau diwajah dia memang jadi obat tropik untuk jerawat aktif yang cara kerjanya berbeda tergantung pada dosis. Dimana obat ini tuh udah dilarang dibeberapa negara penggunannya karena efek setelahnya bikin hidup lebih rumit (kaya gua).
Baca lebih lengkap : Bahaya steroid
3. Klinik Kecantikan hanya untuk rekonstruksi wajah
Dalam hal ini rekonstruksi wajah yang dilakukan bisa melalui bedah, atau penambahan serta pengurangan. Kalau filler, dia hanya menambahkan kandungan hyaluronic (umumnya) di area target, apa sih hyaluronic? itu mirip sama lemak tapi bukan. Google sendiri ya wk makanya gue berani di filler karena itu, kelamaan kaya lemak dia bisa ilang juga. Berbeda dengan botox, itu kaya merusak jaringan otot, makanya kadang bisa ketergantungan gitu.
Dokter ini juga hanya bisa memberikan resep terbatas untuk pasca sebelum dan sesudah tindakan, biasanya. Bukan dalam perawatan kulit atau skincare routine.
4. Peeling, Suntik dan tindakan medis dilakukan oleh Non-Dokter
Jujur ini riskan, banget. Tapi memang banyak. Kaya peeling, suntik jerawat atau ektraksi komedo, sebenernya ini engga boleh loh! Karena memang berbahaya, makanya kalau kalian mau di suntik diwajah selain sama dokter mending engga usah karena riskan banget.
Gue udah pernah kok kak, dan gapapa?
Hamdallah, tapi prosedurnya harusnya ga boleh. Itu kembali pada pilihan kalian aja. Toh, yang merasakan manfaatnya ataupun kerugiannya kalian.
Tapi memang ada tindakan yang bisa dilakukan oleh perawat yang memang bersertifikasi atau sudah di training secara khusus agar bisa melakukan hal tersebut.
5. Ke dokter langsung, tanpa ke klinik tempat dokter bekerja.
Dokter itu bisa kerja di RS atau di Klinik, kalau memang dokter kulit tersebut ada di RS, aku anjurkan kalian ke dokter yang ada di RS karena fokus mereka berbeda dengan dokter ketika di klinik, biasanya dokter yang di klinik itu mendapatkan target dan sponsor dari perusahaan atau dari klinik itu sendiri, klinik itu mengharuskan menjual obat tertentu. Once, aku sial dan ketemu dokter pinter ini di klinik tersebut, nyesel sejadi-jadinya. Dia memang dokter baik di klinik tersebut, sebenarnya menurutku dia engga salah, hanya saja terbentur regulasi klinik tersebut.
Intinya, lakukan ketika kalian yakin dan jangan ketika kalian tidak yakin, percayalah hati itu sangat bener adanya, kaya gebet cowo aja atau menerima cowo -loh. Terus jangan takut untuk bertanya, kalian bayar jasa mereka untuk konsultasi untuk tau jawaban, kalau mereka ga mau atau jawabannya tidak memuaskan, ya ngapaian? Mereka dibayar untuk jasa kok!
So, semangat guys dalam mencari dan jangan malas untuk baca plus tanya-tanya, kalian juga bisa follow akun kaya @korbanskincareabal untuk informasi seputar krim racikan yang mengandung steroid dalam wujud lain, atau @naturalbunnies untuk pencinta skincare natural yang sifatnya alami dan insyallah aman karena suhu-nya galak-galak.
Terus kalau mau ganti skincare, jangan langsung ya, puasa dulu. Mencoba juga ada aturannya, jangan langsung diseluruh wajah. Beberapa area dulu ok?
So goodluck, kalau mau tanya bisa langsung komen ya.
Hi mba Tiara,ada rekomendasi dokter kulit yang bagus g ? Klo boleh diinfo nama & tmpt prakteknya..makasih
BalasHapusHai. Kak aku pernah konsul ke dokter spkk yang ada di rs tapi beli obatnya di suruh beli di apotik klinik tempat dokternya kerja. Bukan di apotik rs.
BalasHapuskalau hal tersebut bisa tanya ke dokternya langsung ya, apakah ada alasan? Kadang obatnya memang ga tersedia di RS bisa jadi alasan sih hehe
HapusHallo ka Tiara terimakasih sudah sharing, izin meluruskan ya ka, untuk yg praktik di klinik estetika itu adalah Dokter umum, bukan dokter muda. Dokter muda adalah dokter yang masih menempuh program pendidikan profesi di RS, dimana mereka blm bisa praktik di luar RS pendidikan, karena blm mendapat surat izin praktek( didapatkan dgn mengikuti program internship slm 1 tahun stlh mengikuti program profesi dokter) terimakasih sblmnya 🙏🏻
BalasHapusHallo boleh engga anon kah? Mungkin hal tersebut dalam istilah internal ke dokteran ya. Disini maksudnya dokter umum yang baru lulus sih jatohnya hahaha
HapusHai ka, ku masi blm dapet pointnya, apakah tindakan spt laser atau cauter sebaiknya ke dokter kulit, atau ke klinik estetika, ke klinik estetika pun masi terbentur keraguan krn mrk bukan spkk, meskipun sdh menempuh pendidikan dibidang estetika
BalasHapusKalau tindakan tersebut terbaik tentunya dengan dokter kulit yang sudah terlatih ya, tapi kalau di estetika yang memiliki sertifikasi tambahan juga bisa sih. Tidak disarankan langsung ke dokter umum menurutku sih. Kecuali memang prosedurnya sederhana yah
Hapus