aku akan mulai dengan jujur, bahwa rasa sakit itu pasti akan ada dan butuh waktu. Tapi Hei, aku Tiara setelah 10 tahun 4 bulan lebih berhubungan dengan mantan. Desember ini akhirnya aku bisa menuliskan, bagaimana cara aku akhirnya terbebas dari semua bayangan masa lalu dan menemukan kembali diri aku secara utuh tanpa kehadiran pasangan. 

Tulisan kali ini engga akan membahas apa yang terjadi, bagaimana, dan detail pada fase berhubungan tapi fokus pada tahapan aku ketika memutuskan bahkan ketika masih ragu, untuk benar-benar berakhir hingga akhirnya aku pulih dari semuanya, tidak sebentar butuh 3 bulan pertama aku mengakui move on dan total 7 bulan akhirnya membicarakan ini tanpa rasa apapun, namun masih membuatku terperangah karena ternyata aku bisa. Selayaknya hubungan yang tidak sehat pada umumnya, sering kali aku balik kedalam pelukan dan berpisah, mungkin karena masih bocah sampai akhirnya kedewasaan datang. Akhirnya dengan mantap setelah putus di 20 Febuari 2025 akhirnya aku melangkah, memutuskan semua hubungan dan kontak. Nah kenapa akhirnya cukup?  

1. Pahami Cycle Toxic

Hubungan ini tidak berakhir dengan sendirinya. Dimulai dari kesadaran aku dengan sikap toxic dalam hubungan ini, kita sempat ke psikolog untuk membahas masalah hubungan namun tetap gagal. Akhirnya setelah beragam hal terjadi, aku memutuskan pergi setelah menemani 3796 hari hingga menepati janji terakhir menemani ia sumpah jabatan. Dari sana, rencana-nya Maret 2025, aku melepaskan dan no kontak selama 2 minggu; tapi masih ada trigger factor yang akhirnya membuat aku balik 'check', akhirnya masuk kembali ke dalam cycle. 

Cycle ini akhirnya aku pahami sebagai dibentuk dari ikatan 'adrenalize love' artinya hubungan yang memberikan trigger pada hormon epinephrine yang dikenal dengan adrenaline rush. Hal ini memberikan adiksi pada manusia yang terlibat didalamnya, makanya orang-orang yang berada dalam hubungan yang toxic susah keluar dari cycle yang ada. Hal ini sering kali juga bukan bentuk cinta yang sejati. Lebih banyak ikatan karena luka kecil, manipulasi, dan bahkan kontrol dari masing-masing pihak. Akhirnya ga jarang kaya aku, kena trigger dan balik dalam cycle dan sistem toxic. Maka dari itu masuk ke fase berikutnya;


2.Fase Menyadari 


Setelah paham cycle ini ada, akhirnya aku mulai pelan memahami bagaimana cara aku mereduksi adiksi. Selayaknya orang 'addict' kita ga bisa langsung keluar, karena neuron-transmitten kita sering kali merasa membutuhkan trigger factor tersebut agar merasa aman dan nyaman—meski realitanya hanya ilusi. Hal ini terjadi karena pola diri yang berada dalam hubungan yang tidak sehat secara cukup lama. Dekat dengan attachment issue, pernah dengan si avoidant? atau anxiety? nah itu adalah kelekatan hubungan (attachment) yang menjadi salah satu awal mula hal ini terjadi.

Itulah mengapa, akhirnya, aku tidak hanya menyelesaikan masalah hubungan secara romantis, tapi overall, hubungan aku dengan orang disekitar, baik orang tua, keluarga, dan pertemanan. Mengubah hampir keseluruhan cara aku melihat 'kelekatan' dalam hubungan itu sendiri. Maka dari itu tidak sebentar, butuh waktu sekitar 2-3 bulan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, caraku, cukup extreme. Aku pindah pulau selama sebulan dari Jawa ke Bali, di bulan Maret. Membuat pola, kebiasaan, dan rutinitas yang berbeda kalau kata orang sih, ganti suasana? Oh ya itu juga cara otak loh, makanya banyak orang yang otomatis hijrah sementara atau bahkan aku bertemu dengan orang yang agak permanen. Ternyata aku kurang cocok tinggal di Bali, jadi April kembali ke Jakarta tapi pindah kamar!

Akhirnya aku berhasil putus total setelah 13 Mei, karena tidak lain dan bukan muak. Cukup rasanya segala usaha dan upaya bersikap pengertian, apalagi aku menyadari bahwa aku juga enggan berada dalam cycle toxic. YAUDAHLAH AJA GITU SELESAI. 


Part I. Part dimana akhirnya benar-benar berakhir. 


3. Fase Menerima

Tantangan terbesar dalam mengakhiri hubungan adalah menerima bahwa itu benar-benar berakhir. Titik. Ga pake tapi, ga pake terus, dan ga pake kemungkinan. Disini yang menurut aku berat banget, karena menerima bahwa segala hal dibelakang dan yang direncanakan berarti selesai. Tanpa ada kesempatan. Sejujurnya, pasti ketika kalian membaca ini, kalian bisa menghitung kan berapa banyak kesempatan yang sudah diberikan selama beberapa hari, minggu, bulan, dan bahkan tahun? 

A. Menerima Akhir

Menyadari bahwa setiap perjumpaan pasti ada akhir. Ketika semua berakhir, sebenarnya bukan hal baru tapi sudah diprediksi dan dicurigai. Hanya saja, menerima itu berakhir perlu di-amin-kan dari dalam diri, otak, dan hati. 

Fase ini jadi salah satu yang on going cukup lama, kayaknya butuh 5 bulan. Kadang, sebagai perempuan ada fase menstruasi yang membuat hormon diotak bingung, ga ada apa apa tiba-tiba keinget atau bahkan kangen. Padahal phase menstruasi itu sebenarnya lagi fase yang familiar, mirip sama kerinduan meski bukan benar-benar rindu tapi terbiasa akan kehadiran sosok tersebut. Maka dari itu di fase ini aku belajar menerima bahwa hubungannya telah berakhir, berkali-kali. Misalnya lagi diem-diem aja keinget kenangan lalu, ya disadari bahwa itu di masa lalu. Ga bisa diulang karena sudah berakhir hubungannya. Atau misalnya, ngeliat orang yang pacaran dikasih bunga, ya disadari bahwa saat ini sudah berakhir masa berdua sama pasangan. 

Beberapa orang mungkin akan 'ga suka', 'membenci', atau bahkan ga mau keluar sama sekali buat menghindari hal-hal yang membuat teringat bahwa itu sudah berakhir, dan betapa itu menyakitkan. Fase itu wajar, tapi harus pelan-pelan dihadapi. Jujur sama perasaan diri sendiri adalah kunci dari menerima. Menerima perasaan berakhir, respon yang ada ya juga diterima aja. Engga mudah, tapi fase denial yang terlalu lama (prolong), bisa masuk ke fase depresi karena menahan semua rasa yang seharusnya dirasakan; disana ada 2 opsinya, membiarkan rasa itu lewat atau bereaksi. 

Reaksinya beragam, ada yang kemudian ga terima itu berakhir akan membandingkan kehidupan saat ini dengan si mantan, ngecheck akun pasangan, dan kemudian ketambahan rasa sakit hati, atau, ya menangis karena semua sudah berakhir. Nah, perlahan-lahan ketika sudah bisa menerima, rasa apapun ya lewat saja. Bahkan untuk bereaksi sudah enggan dan engga ada energinya. Semua hadirnya pada kontrol diri. Biasanya difase ini aku akan menyadari emosi, menerima, dan bertanya secara konsensus, hati mau apa? otak mau apa? diri mau apa? apakah perlu ada follow up atau yaudah biarin aja. Sekarang sih, sudah bisa biarin aja. 

B. Menerima Sendiri

Jujur, kalau longterm relationship, yang bahkan kata orang seperti sudah bercerai atau bahkan kalau nyicil KPR sudah lunas sampai kalau punya anak sudah SD. Ya, jawabannya adalah menerima bahwa segala sesuatu yang bersama itu, akhirnya dilalui sendiri-an. 

Jadi tantangan banget buat aku. Si Manja. Intensitas ketemu mantanku itu seminggu bisa setiap hari sampai maksimal banget seminggu dua kali, dalam 9 tahun berhubungan. Setahun terakhir untungnya dia kabur ke kota asalnya jadi LDR. Nah difase itu ternyata membiasakan apa-apa sendiri. Meskipun masih sebulan bisa disamperin dua minggu sekali, akhirnya tetap most of the time, aku belajar sendiri. Layaknya pencapaian mulai dari pergi kemana-mana sendiri, naik transportasi online, dateng ke acara sendiri, dan akhirnya menerima bahwa semua pada akhirnya akan sendiri. 

Hal yang aku lakukan berikutnya adalah, pergi ketempat yang jadi favorite ketika berhubungan menjadi sendiri, alias hampir seluruh kota Jakarta dari ujung sampai ujung. Terutama tempat favorite mantan, mulai dari tempat makan, tempat main, dan tempat lain yang menyimpan kenangan magis kala masih berhubungan. Dirasakan dan ditangisi aja, bahwa semua hal yang dulu biasa dilakukan realitanya tidak mungkin lagi dilakukan. Dibeberapa tempat bahkan diganti kemudian memorinya, aku mengajak orang lain buat hadir, dan menggantikan kenangan lama dengan yang baru. Menerima bahwa melakukan kegiatan apapun sendiri itu tetap bisa dilakukan, tanpa bersalah, tanpa sedih, ataupun tidak se-menyenangkan ataupun se-seru sebelumnya.  

Menerima sendiri juga belajar bahwa kita Al-Fani, akan mati pada akhirnya. Jadi belajar menerima sendiri itu baik-baik saja dan tidak ada yang salah. Belajar punya kepercayaan baru, bahwa sendiri itu aman. Untungnya pelarian aku kepada Tuhan, aku tau bahwa sebagai mahluk hidup akan mati, ditinggalkan, dan kesendirian itu pasti. Hanya Tuhan yang abadi dan bisa nemenin. 

Hal ini kemudian membantu aku dalam aspek lain, misalnya temen atau keluarga yang sudah punya prioritas berbeda dan akhirnya harus nyaman dengan sendirian. Bahwa kesendirian itu bukan kesepian. 

Sendiri ≠ Kesepian

Hal tersebut membantu aku menerima sendiri dan memaknai-nya menjadi hal yang justru menguatkan aku dalam melangkah secara individu maupun profesional. 

C. Menerima Tenang

Fase ini adalah tantangan yang sampai detik ini masih aku coba pelajari, hal yang tidak terduga ketika aku keluar dari cycle yang toxic adalah tenang yang luar biasa. Aneh awalnya. Ketika dulu dalam hubungan cape banget, drained, kaya ga punya energi, dan ketika keluar rasanya banyak energi yang aku miliki. Aku banyak banget kegiatan, tapi bukan karena depresi tapi sebaliknya ekspresi energi aku yang hilang. Sekitar 3 bulan dari Juni-Agustus aku banyak banget melakukan hal baru. Melakukan hal impossible, sampai di September akhirnya aku mulai slowing down untuk istirahat, tapi ternyata aku merasa cukup panik, merasakan kembali cemas (anxiety), menyadari bahwa ada trigger moment, mulai dari ulang tahun dia, aku, dan yang seharusnya anniversary di satu bulan tersebut. Disanalah aku belajar, menjadi sehat secara mental adalah hal baru. Biasanya aku cemas, overthinking, dan membuat beragam skenario ketika berada didalam rasa tidak aman. 

Sekarang aku berpasrah pada Tuhan, mempercayakan semua dalam kendali Tuhan, dan berhenti untuk melawan apa yang Tuhan telah takdirkan. Ternyata, mempercayai Tuhan dan rencananya, aku pelan-pelan menuntun diriku sendiri, pada tenang. Ketika otak keluar dari fase familiar dari hubungan yang toxic, ternyata ia seperti keluar ke hutan. Tidak ada jalan. Harus dibangun jalan baru, ga jarang kadang jalannya buntu atau malah kembali ke jalan sebelumnya. Hebatnya otak manusia dengan neuroplasticity kemampuan untuk belajar tanpa henti, menghubungkan hal baru, dan membentuk formasi dari informasi dan lingkungan yang baru. 

Tenang tersebut akhirnya yang membantu aku perpikir, memahami, dan menerima realita lebih baik. Ibaratnya setelah kacau yang membuat aku tidak bisa menguraikan benang kusut, akhirnya setelah tenang datang satu-satu benang masih aku uraikan dengan sabar.

4. Fase Self-Worth

Hal paling krusial agar tidak kembali pada hubungan yang salah adalah dengan menyadari nilai diri dan persepsi hubungan apa yang sebenarnya kita inginkan.  Banyak yang gagal move on, karena mereka ga bisa memberikan diri mereka apa yang pernah diberikan pasangannya secara mandiri. Jadi mereka kembali terus menginginkan hal tersebut dari mantan pasangan. 

Maka dari itu, aku mencukupkan bahkan berusaha lebih, dari apa yang biasa aku berikan ke pasangan jadi ke diri aku. Sehingga akhirnya paham bahwa aku sendiri secara konsisten bisa mencukupi apa yang aku butuhkan, misalnya quality time sama diri sendiri dengan rutin setiap minggu-nya ngedate sama diri sendiri. Makan restoran favorite, baca buku, manjain dengan bunga, dan berbelanja apapun yang aku pengen (sejujurnya aku ga needy, jadi belanjaan akupun biasanya masih sangat normal). Bisa dibilang memang untungnya aku secara pribadi mudah seneng dengan hal-hal kecil, bersyukur, dan cukup. Bahkan perihal gift giving, aku memberanikan diri untuk membeli hal yang paling aku inginkan diberikan oleh pasangan ke aku, cincin berlian pink tepat di H-1 ulang tahun. Hal ini membuat aku merasa percaya diri, percaya layak, dan yakin bahwa aku bisa dicintai. Of course semua sesuai dengan kemampuan individu ya. Pastikan tetap bijak dalam konsumsi. Rules dan prinsipku tetap punya tabungan 20x dari harga barang dulu baru berani beli apapun yang tesier. 

5. Fase Memaafkan Diri

Ketika aku bilang jujur sama perasaan sendiri, I mean it. Ketika kita berhubungan pasti engga 100% kita adalah orang baik. Jika kita merasa terus korban, kemungkinan kita punya victim mentality, atau malah kalau kita merasa ga pernah salah jadi narsistik. Maka dari itu hubungan yang sehat, bahkan diri sendiri mengakui bahwa kita pernah dan bisa salah dalam bersikap. Mengakui hal tersebut, dan belajar memaafkan diri salah satu fase terpenting. Aku terus mencari kesalahanku sampai hubungan ini bisa berakhir, apakah dulu salah ucapanku? sikapku? egoisku? ya mungkin semua pernah mengambil andil. Hal tersebut membuat aku belajar untuk meminta maaf ke diriku sendiri karena belum cukup bijaksana. Bahkan dalam kasusku akupun belajar meminta maaf ke mantan, kala itu aku menangis dan menuliskan semua permintaan maafku di draft email yang tak pernah aku kirimkan. 

Manusia memang harus hidup kedepan, dan baru kemudian memahami kesalahan-nya. Sangat naluriah. Belajar dari kesalahan yang ada baik milik sendiri ataupun orang lain. 

Hal tersebut menjadi teori dasar, pada prakteknya, semua kembali ke masing-masing individu. Apakah kamu sudah bisa melewati satu fase ke fase lain? sudah bisa merasakan, mencerna, dan memahami setiap fase? Banyak yang berakhir tanpa ada kata pisah yang proper. Sejatinya memang tidak ada yang siap akan perpisahan. Sebaik-baiknya perpisahan adalah dengan belajar melepaskan, rasa sakit, dan ikhlas akan kehilangan itu.

Sekian.


Selanjutnya, fase yang tidak semua orang rasakan tapi, terjadi diaku.

6. Fase Kembali.

Sejujurnya setelah Oktober aku merasa sudah sangat cukup, bahkan pada saat itu fase puas karena setelah 6 bulan akhirnya aku berhasil tutup buku tanpa melihat ke belakang (tidak lagi penasaran dan cari tahu mantan ataupun berusaha menghubungi). Ternyata tapi beda cerita dengan mantanku, intinya, ia datang kembali meminta maaf diawal November. Namun, disana aku bisa melihat dengan jelas perbedaan realita, bahwa aku yang dulu akan dengan mudah membiarkan ia kembali dalam hidupku, dan saat itu aku yang sudah melewati semua fase diatas sadar, bahwa aku tidak lagi menginginkan hubungan yang pernah kita lewati selama 10 tahun tersebut. Tenang yang aku ceritakan membuatku dapat melihat lebih jelas, pola, sikap, dan segala hal yang masih melekat pada mantanku belum ada perubahan. Jika aku kembali berarti aku akan kembali pada cerita lama yang sudah aku tutup. Pertanyaannya apakah aku mau? Jelas tidak. 

Disana aku bisa menolak kehadirannya. Aku yakin dan mantap. Ketika ia datang ke-dua kalinya bahkan rasanya seperti orang asing. Aku menyadari orang yang berproses denganku selama 9 tahun adalah orang yang berbeda dengan laki-laki dihadapanku saat ini. Disanalah aku yakin bahwa memang tidak akan pernah ada jalan kembali. Kini ataupun nanti. Keduanya sudah begitu asing, setelah 7 bulan, karena aku menyadari saat ini (present) bukan mengelu-elukan ataupun hidup dan mengenang dari fregmen memori dimasa lampau. Tidak peduli seberapa kuat usaha dia membawa seluruh kenangan, kebiasaan, dan memori. Aku sudah lepas dari jerat hubungan toxic tersebut. 

7. Tahap Memulai Hubungan 

Pada tahap ini selanjutnya memilih pasangan menjadi lebih mudah, pattern dari otak yang sehat akan mencari pasangan yang juga sehat. Menarik ya? Akhirnya aku bertemu dengan beberapa orang baru. Komunikasi kami begitu terbuka, jelas, dan terasa mudah. Saling menghargai satu sama lain, bahkan ketika tidak bisa berlanjutpun jelas. Menerima perbedaan dan kemudian melanjutkan langkah satu sama lain tanpa paksaan, coba aja dulu, ataupun hal-hal lain yang membuang energi satu sama lain. Sesederhana itu. 


Jadi terimakasih, sudah membaca sampai akhir, semoga kamu segera pulih dan berhasil menemukan kembali dirimu secara utuh. 








 

yogurto, yogurt rendah gula masker yogurt, perawatan kulit yogurt, yogurt mandi, body lotion yogurt, yogurt body lotion



Memasuki usia 20an yang lebih deket ke 30an, salah satu investasi kulit yang mulai dilakukan pastinya treatment ke klinik kecantikan dong. Sayangnya, treatement aja engga cukup karena merawat dari luar, tapi tidak menjadi “bahan baku” utama untuk perawat dari dalam. 


Hal itu yang menyadarkan aku betapa pentingnya konsumsi harian kita, mulai dari minuman, makanan, dan supelmen untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi. Kalau sebelumnya aku sudah sharing seputar tingginya gula dalam kandungan kolagen yang menjadikan “minuman gimmick” nomor wahid di Indonesia, kandungan gula berikutnya jatuh pada Yogurt!


Yes, yogurt menjadi salah satu dietary yang bagus untuk usus agar menjadi pencernaan sehat, agar menyerap nutrisi secara lebih optimal. Sayangnya, kebanyakan minuman dengan rasa di Indonesia termasuk yogurt itu tinggi gula loh! Kandungan gula yang tinggi justru memberikan dampak pada kulit dan kesehatan, 


Beberapa dampak kesehatan dari gula pada kulit seperti, 

  1. Menghambat Kolagen

Kandungan gula yang tinggi dapat mengganggu kerja dan struktur kolagen, dikutip dari Halodoc (2021),


Donna Hart, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Westlake Dermatology & Cosmetic Surgery mengungkapkan, makanan tinggi gula berkontribusi terhadap penuaan dengan meningkatkan pemecahan serat kolagen dalam proses bernama glikasi.”


Akhirnya, lapisan dermis kita yang tersusun kolagen lebih cepat keriput, makanya banyak banget Korean Beauty regime yang menghindari minuman dengan kadar gula berlebihan seperti bobba ataupun minuman manis-manis lainnya.


  1. Memicu Stress dan Peradangan


Siapa yang suka craving manis-manis? Padahal itu sinyal tubuh yang membutuhkan glukosa alami yang menyehatkan seperti buah, sayangnya sinyal itu sering diisi  dengan konsumsi gula berlebihan, gula menyebabkan peningkatan kortisol yaitu hormon stres tubuh, melonjak. Efeknya pastinya kulit jadi terlihat lebih cepat kusam dan bahkan sampai peradangan pada kulit terutama buat yang punya jerawat.


Maka dari itu konsumsi gula harian normalnya secara keseluruhan (yes, termasuk dari glukosa dalam 1 porsi nasi ya!) sekitar 4 sendok makan atau 50gr aja, sementara dalam 1 porsi nasi (200gr) sekitar 1g gula dan 28g karbohidrat yang bisa dicerna menjadi glukosa sehingga disarankan untuk seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, dan serat pastinya. 


Sementaraaaaa, dalam 1 minuman salah satu toko kopi terkenal sedunia aja mengandung 60-65gram gula pada minuman “tema liburan” mereka. Jelas itu bener-bener mempengaruhi kesehatan kulit kita dong!


Nah solusinya gimana? Sebagai perempuan dengan cita-cita kulit kencang dan glowing hingga masuk ke usia 80 tahun, salah satu cara yang paling mudah adalah dengan mencari substitusi Yogurt rendah gula dong. Sebenarnya kamu bisa pakai plain Yogurt greek gitu tapi misalnya pengen cari Yogurt rendah gula yang banyak dipasaran dan bisa langsung minum kamu bisa coba YOGURUTO dari Heavenly Blush! Soalnya kandungan dari YOGURUTO by Heavenly Blush tuh rendah banget, kalau kebanyakan minuman Yogurt rata-rata diatas 20g, kalau kandungan dari YOGURUTO itu cuma setengahnya, alias 11g aja (180ml), jadi pastinya aman banget buat dapetin pencernaan sehat tanpa khawatir bakalan merusak kulit!



Justru kandungan Yogurt rendah gula dari YOGURUTO ini tuh juga dilengkapi dengan serat, protein, dan tinggi kalsium. Cocok buat perempuan yang mau diet tapi masih pengen dapet kalsium selain dari susu yang aga tinggi lemak! Terus kalorinya gimana? Eits, YOGURUTO juga rendah kalori, per 125mL hanya sekitar 70kkal aja.


Jadi, Yogurt yang tepat bisa membantu bukan hanya merawat kesehatan pencernaan tapi juga tetap menjaga kulit sehat tanpa harus memilih diantaranya. Jadi pastikan konsumsi Yogurt harian kamu sudah tepat ya!



yogurt rendah gula














Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/awas-konsumsi-gula-berlebih-bisa-memicu-masalah-kulit
https://indonesiabaik.id/infografis/batas-konsumsi-gula-garam-lemak-dalam-sehari

https://www.rri.co.id/kesehatan/436862/kandungan-gula-dalam-nasi-putih


laser co2 itu apa, laser barcode, laser co2 murah, laser co2, co2 laser 


Setelah di 2019 melihat salah satu temen nyobain Laser CO2 Fractional yang memang ditujukan buat mengatasi bekas jerawat! Awalnya sebenernya takut banget karena waktu temen aku ditreatment mukanya bener-bener perih banget tapi hasilnya bagus banget dijawah dia. Perlahan jaringan kulitnya membaik dan bekas-bekas jerawat memudar, bahkan lebih baik dari pas dia dermaroller :> jadilah aku kepo tapi takut. 

Akhirnya, di 2023 ini setelah aku coba beragam series rangkaian treatment kulit sebagai bentuk rasa sayang sama kulit aku sendiri. Akhirnya aku cobalah treatment yang sudah aku kepo-in sejak 4 tahun lamanya! Untuk treatment kali ini aku coba di Airin Skin Clinic yang berlokasi di Kemang, soalnya disana harganya terbilang sangat affordable loh apalagi sering ada promo. 


Dikarena harganya yang terbilang affordable  ini juga yang bikin mereka itu selalu rame dan waitinglist! Padahal aku dateng hari selasa, tapi area antriannya sudah mengular sejak sebelum buka. Untungnya karena aku udah dateng dari jam 9.30, jadi bisa dapet antrian paling pertama HEHE. Disini aku langsung daftar dulu dan tunggu sebentar diarea tunggu. Enaknya sudah disediakan air mineral, teh, dan kopi kalau mau diseduh. Tempatnya cukup luas dan bersih meski ramai. 

Nah, sekitar 10 menit kemudian aku dipanggil ke ruang dokter untuk konsultasi treatment yang mungkin bisa aku lakukan. Disini ada beberapa opsi termasuk Laser CO2 fraksional yang aku penasaran banget itu! Karena sudah sebulan dari rentan aku treatment peeling sebelumnya, jadi aku dapet 2 rekomendasi yaitu Hollywood Facial untuk wajah berjerawat jadi membantu mengangkat sel kulit mati sekaligus diberikan vitamin untuk membantu mencerahkan wajah dan bekasnya. Kemudian dilanjutkan dengan Laser CO2 fraksional untuk membantu memudarkan bekas jerawat diwajah terutama yang ringan ke sedang jadi lebih merata (tidak terlalu terlihat bekasnya). 



Selama diruang konsultasi, aku ditangani oleh Dr. Rina yang cukup telaten menjelaskan! Zuzur rekomen banget sih dokter yang kaya gini karena kita sebagai pasien jadi bisa bebas nanya aja tanpa takut. Plus yang paling aku suka, Dr. Rina juga menjelaskan post-treatment dengan detail termasuk obat yang aku gunakan. Dimana disini nanti aku akan diberikan steroid untuk membantu proses penyembuhan, yang mungkin beberapa orang aga sensitif dan bisa loh dapet alternatifnya. Jadi kalian ga perlu khawatir. 

Setelah sesi konsultasi sekitar 10-15 menit, aku diarahkan ke ruangan yang atas untuk kemudian ganti baju dan masuk ruang treatmentnya. 


Ruangan treatment aku kebetulan terpisah, jadi lebih private dengan selimut super tebel jadi engga akan kedinginan selama treatment berlangsung. Paling sebel kalo kedinginan dan kesakitan HAHAHA combo. Kemudian aku juga coba keliling bentar, ada kamar mandi dan area sholat yang bersih dan wangi. Jadi buat yang muslim bisa sholat dulu sebelum treatment karena tidak diperkenankan kena air 8 jam setelah treatment ya!


Setelah ganti pakaian, aku langsung dibersihkan wajahnya secara double cleansing karena disini memang aku pake makeup pas dateng. Saran aku sih, sebisa mungkin kalau mau treatment gausah pake makeup atau sunscreen jadi kondisi kulitnya prima dan optimal tanpa harus deep cleansing. Nah setelah di milk cleansing, dilanjut sabun cuci wajah sekaligus di totok tipis-tipis. Enak banget! (nulisnya sambil pengen:)).



Hollywood Derma Facial, zuzur, kalau mencari facial satset yang tidak sakit sama sekali ini bisa jadi opsi yang menurut aku bisa dipertimbangkan sih karena engga pake dipencet-pencet cukup disedot-sedot, udahhh! Jadi pas disedot nanti ada 3 hal yang dilakukan, mengangkat sel kulit mati, mengangkat minyak dan komedo diwajah sekaligus memberikan serum vitamin ke kulit. Dimana serum vitaminnya ini menyesuaikan jenis kulit, karena kebetulan aku Acne skin jadi dapetnya Acne Serum! Membantu mengatasi jerawat dan membantu memudarkan bekas jerawat. Setelah itu barulah diberikan kaya infrared buat mencegah bakteri.  Abis itu barulah diberikan anastesi cream buat Laser CO2! Yuhuuuu~


Pada laser CO2 fraksional ini dibagi 2 tahap, yaitu spot untuk bekas jerawat yang mendalam jadi yang aga cekungan gitu dispot dulu biar lebih "ketembak" areanya agar lebih cepat pulih. Dilanjut yang areal, untuk seluruh wajah, jadi menstimulasi kolagen dan pembaruan kulit secara merata. Terutama kalau abis liburan wajah belang-belang atau sering aktivitas luar ruangan ini cucok sekali (dengan catatan abis itu istirahat ye jangan balik panas-panasan). 

Zuzur, menurut aku yang sedang menstruasi ini (pain tolerance-ku turun drastis), sakit treatment kali ini 5/10 HAHAHA. Lasernya itu loh, menusuk seperti dicekit jarum. Pas bagian ditembak yang spot itu sakitnya cuma 2/10 lah, kaya biasa aja. Engga sampai bikin mengaduh. Namun, ketika mulai dibarcode keseluruhan entah mengapa sakitnya naik ke 5/10 :') biasanya treatment lain gue ga pernah sampe meringis begini. Rasanya tuh perih, kebakar, aga geli, tapi lebih banyak ke ngilu cekit-cekit haha.

Kemungkinan besar sih karena pain tolerance gu turun jauuhhhh tapi.. menurut gue cuma bentar aja sih jadi aman. Yang lebih gue khawatirkan adalah down time-nya.... :')



Sementara setelah treatment langsung dikompres sama NaCL. Aku pikir bakalan memerah dan panas begini sampai beberapa hari ternyata cuma 3jam-an aja merahnya. Setelahnya of course tidak boleh kena air selama 8 jam pertama, terus juga engga boleh panas-panas-an, olahraga, ataupun kegiatan lain yang sifatnya membuat kulit jadi lebih sensitif selama 2 hari..

Dann tadaaa... ini hasil muka aku setelah ditreatment, merah tapi engga parah. Super deg-deg-an nunggu post treatmentnya. Malahan menurut aku kaya biasa banget sih kaya abis laser pada umumnya. Aku malahan abis itu masih bisa-bisanya jalan ke mall karena ya biasa aja gitu, engga sampai merasa sakit tersiksa plus bekasnya tuh engga kelihatan gitu loh kecuali terang banget dan dari jarak deket. Masih aman menurutku kalau kalian abis treatment mau ke kantor atau apa. 



Sementara posisi H+3 aku tuh masih kaya nunggu, ini kapan dia bakalan gosong sampe mengelupas kaya temen aku gitu, eh ternyata oh ternyata kondisi "aga kena azab" di hari ke-3 adalah kondisi kulit terparah aku. Zuzur aku kaget! Kaya, haaahh gini doang nih treatment Laser CO2-nya? engga seseram itu! Super nyesel sih baru ngelakuin sekarang :( harusnya dari dulu biar bekas lukanya engga terlalu dalam. Satu-satunya yang aku rasakan aga ganggu adalah ketika kering, sel kulit matinya bertebarakan kaya ketombe kering pas tidur jadi kaya "berpasir" diarea bantal. Oh ya, bantal aku silk mulberyy ya fyi aja kalau ngefek takutnya kkalau poliester beda efek.

Review sarung bantal silk mulberry anti bakteri

Kalian bisa lihat kan kondisinya di H+5, ini kondisinya aku juga dibooster minum kolagen dan vitamin, minus tidur yang cukup hahaha sulit ye buat tidur 8 jam secara optimal. Padahal itu sangat mempengaruhi kualitas recovery, dari kulit kita! Nah, kebetulan hari H+6 aku ada work trip, udah deg-degan, tapi alhamdulillah aman banget dan malah glowing.



Aslikkkk menurut aku dengan tretament modal 500rb-an ini worth it parah sih. Kemarin aku sempet treament suntik abcd harga 1.250.000 sekali suntik hasilnya tidak seindah dan seglowing ini. Well, tentu ini juga di-optimalisasi dengan Facial tapi menurut aku any facial bisa bantu kok jadi bisa coba facial yang lain yang ada di Airin Clinic. Sementara glowingnya sendiri menurut aku bertahan cukup lama ya sampai H+2 minggu masih lumayan cucok jadi pas buat yang mau ada acara atau sebelum liburan panjang. Lihat?! Tidak perlu makeup tebal-tebal sudah lumayan glowing bukan? ini kondisi kamera depan iphone ya bareface huahaha. 

Jadi overall, untuk treatment Laser CO2 ini 4.5/5 dari aku!
+ Murah
+ Hasil Glowing
+ Efek Samping Minimal
= Downtime average masih aman
- Sakit Tindakannya

Jadi gimana, udah siap buat boooking? cusss langsung aja ke WA Airin atau Social Media-nya :p



Disclimer: Konten ini bekerjasama dengan pihak Airin Clinic, tapi semua review yang aku masukan merupakan opini pribadi aku tanpa menjatuhkan pihak manapun, Luv.






 Copper Peptide, Copper Peptide Serum, Serum Copper Peptide, Apa itu copper peptide?





Copper Peptide itu apa sih? Jadi peptida sendiri merupakan molekul rantai asam amino, yang sebenernya diproduksi juga oleh tubuh, yang mana juga ditemukan untuk membantu regenerasi dan penyembuhan. Nah, komposisi peptida dengan ion tembaga ini lagi sangat viral dibicarakan karena kandungan The Ordinary yang menjadi holy grail sampai dijuluki the blue magic potion karena cenderung lebih cepet membantu meregenerasi, memboost kolagen, dan melindungi kulit dari stress (Clean Beauty Coach, 2023). 

Tapi karena komposisi ini relatif baru, masih dalam tahapan penelitian, cumaaaaa karena memang impactful banget akhirnya banyak produk yang pakai salah satunya Hale! Jadi dalam upaya pencarian gue, eh ketemulah produk lokal satu ini yang cukup meyakinkan, jadi setelah baca ingredients singkatnya (ini love hate, and I'll tell u why); gue langsung order satu ke rumah. 



Hale Forever Young Copper Peptide Anti Aging Serum ini bener-bener cabe rawit, ukurannya itu hanya 15mL dengan harga Rp139.000,- tapi karena kepo banget akhirnya gue coba-in dong; dateng dengan design silk minimalis dengan kemasan kaca, pipetnya kecintaan banget karena cukup dipencet langsung "mengisi" sesuai takaran dan langsung dipencet kaya pulpen. Nah, nanti keluar deh the blue magic poison, yang sebenernya menurut gue engga perlu dipakai banyak-banyak, kaya setengah dropper aja cukup.

Sebenernya ya, kemasannya gue suka banget, kecil, compact, tapi selalu ada kekhawatiran kalau dia gelinding dan pecah kaya takut aja. Apalagi dusnya juga soft box bukan hard box, tapi so far sampai mau habis dia aman tak jatuh dan tak gelinding (please jangan jinx lol). 



Next kita bahas ingredientsnya, ibaratnya cowo dia semua green flag bahkan ada favorite gue tumeric. Its really help with acne and bacteria, jadi bener-bener deh. I would love this give product 9.8/10 SAMPAI, gue sadar pas minggu ke-3, kok rambut halus gue makin banyak and I realize kalau dia ada Aloevera :) yes, aku oren-in karena aku ga cocok sama kandungan itu bikin aktif bulu-bulu halus diwajah yang berarti my pores more visible and prone to dirt and dust. HUAAAAHHHH. This is so sad. Anyway, balik ke list ingredients mereka yang super green flag T^T jadi kandungan Copper Peptide ini karena memang fresh banget belum ke detact di skincharisma(?). Seharusnya dia jadi anti aging properties, terutama dengan Hale Forever Young Copper Peptide Anti Aging Serum yang punya kandungan 2% of peptide! 

nah disini aku baca-baca juga tapi, kandungan biasanya itu 1% jadi saran aku buat yang bukan skincare babes alias baru coba-coba banget, coba dipakai pelan-pelan dan bertahap. Oh ya, aku juga baca katanya kandungan copper peptide-1 sendiri juga bisa bikin pertumbuhan rambut, so aku akan coba review another product dulu apakah iya atau engga. wish me luck! Nah tapi untuk kandungan ini sendiri so far belum ada info apakah boleh dipakai ibu hamil dan menyusui, so far masih aman ya even di klaim sama HALE juga pregnant safe. Selain itu bebas paraben, alkohol, dan kandungan lain yang potentially harm. Me luv!



Untuk texture sendiri Hale Forever Young Copper Peptide Anti Aging Serum, ini punya konsentrat yang ringan, engga terlalu lengket ataupun cair yang runny kaya air. Menurut gue pas banget, jadi pas diaplikasiin bakalan menyerap dengan cepat tapi engga lengket ataupun riweh gitu loh dikulit HAHAHA. Nah mengingat harga dia itu 1ml = Rp9266 jadi sebagai rakyat hemat gue biasanya pake 1/2 dropper setiap malam aja karena coba-coba dulu kan, dannnn menurut gue cukup worth it sih :')


As you can see, sorry watermarknya banyak takut dicolong onlenshop calon penghuni neraka, kalo kondisi kulit gue membaik terutama dari segi kemerahan, bekas jerawat, dan look at that glow ✨ suka banget sih zuzur.  Pas tau dia ada kandungan aloe ketika pori-pori gue tetiba aktif gue langsung mau nangis. Dari beribu serum yang gue coba, percayalah, cuma 3 yang ngefek dikulit gue yang rewel salah satunya ini dengan harga yang masih masuk akal dalam membantu untuk melawan bekas jerawat gue yang udah kaya rombongan study tour-rame bener. 

Seminggu pertama kulit gue nampak lebih supple, sebagai anak yang nulis blog aja jam 1.30AM, ini seperti angin segar HAHAHA, terus makin kesini aduh kulit gue makin cakep. Beneran. Meski dikombinasikan juga sih sama peeling dan facial saya tidak bohong tapi efeknya makin kulit gue kaya punya inner glow; jadi saya hanya berdoa pada Tuhan kalau HALE mau buat versi lebih minimalis. 

Thanks.

Overall, 8.8/10

Beli produk ini disini,



Refrensi;
1. Clean Beauty Coach, 2023. https://cleanbeautycoach.com/are-copper-peptides-safe/