Hallo semuanya, hari ini Tiara mau membahas terkait produk yang sebenarnya sering
kita dapatkan maupun belum kita sadari keberadaannya, yaitu Steroid.
Hah? Steroid? Itu bukan-nya untul atlet yang membutuhkan masa otot aau penambah stamina?
Kita biasanya familiar sama produk ini sebagai pembantu para olahragawan untuk membentuk badan mereka maupun membantu performa mereka, nyatanya baru-baru ini aku itu acara private Talk session dengan dokter dermatologist Dr. Dikky Prawiratama, M.Sc.Sp.KK beliau memang fokus pada kulit dan kelamin yang saat ini tengah bergelut dikecantikan khususnya filler dan kegiatan astetik lainnya di Yogyakarta.
Sebenarnya pada acara tersebut berfokus pada pengenalan produk Ziniva, skincare dari Jogja namun ilmu-nya menurut aku sangat bermanfaat, maka dari itu aku buat blogspot seputar apa yang dibicarakan.
Asal mulanya adalah co-owner Ziniva sendiri, mba Adetya yang bertemu dengan seorang dokter dari California, tiba-tiba diharuskan berhenti menggunakan skincare khususnya krim malam yang saat ini ia gunakan, pada jumpa pertama. Padahal beliau bukan datang untuk konsultasi, melainkan hanya sekedar bertemu dokter yang merupakan teman baik dari temannya ms. Aditya.
Lalu dokter tersebut mengatakan bahwa selama ini kulitnya mendapat krim yang mengandung steorid, yang memang merupakan salah satu komposisi yang biasa didapatkan dari racikan dokter kulit untuk pasiennya. Biasanya memang digunakan untuk penderita eksim (eczema) biasanya pada bayi maupun dandruff dibawah pengawasan dokter info penyakit lebih lengkap disini . Untuk pembahasannya sendiri, di internet cukup minim. Jadi aku akan info beberapa yang aku dapatkan, sebelumnya aku informasikan aku hanya berbagi bukan ahli ataupun pakar.
Dalam prakteknya dokter kulit maupun kecantikan biasanya menawarkan produk ini (tanpa memberi tahu kandungannya) biasanya hanya memberi tahukan efek sampingnya dengan pertnayatan bahwa ini wajar dan bertujuan untuk regenerasi kulit.
Yap, Steroid digunakan dalam bentuk cream untuk membantu mempercepat pematian sel kulit yang lama dan memacu pertumbuhan sel kulit yang baru. Biasanya dengan iming-iming jerawat akan hilang dalam semalam maupun kurang dari seminggu. Mirip-mirip sama mercury ya? bedanya yang ini bikin mulus yang itu bikin putih.
Kalo di luar negeri, steroid super dijauhin banget karena efek jangka panjangnya itu. Disana lebih terkenal dengan nama Tropical Steroid dengan aneka macam bentuk, mulai dari liquid, cream, gel bahkan kaya toner gitu (light liquid). Info lainnya di New Zeland
Cara kerja
Kemudian steroid ini akan bekerja dengan membuat kulit si 'pengguna' akan mulai mengelupas terus menerus, membuat kering dan kemudian memerah. Indikasi lainnya adalah kulit akan mengkilap seperti berminyak padahal tidak. Dapat secara cepat menyembuhkan jerawat dan sejenisnya.
Efek samping
Jerawat akan lebih cepat kering, kelamaan kulit akan halus dan bebas jerawat tapi tidak dengan bebas kilap. Penggunaan pertama akan membuat kering seluruh wajah yang membuat perih dan susah bergerak, wajah akan terus terkelupas. Efek jangka panjang kelamaan kulit akan menipis terutama bagian epidermis, jaringan kulit akan mati dan kemudian kelamana menjadi sensitif dan mengeluarkan 'varises wajah' atau terlihat aliran pembuluh diwajah terutama pipi. Kemudian kelamaan akan rambut-rambut halus.
Akan cepat berjerawat ketika terkena sinar matahari dan mudah flek.
Gimana kita tau si krim tersebut mengandung Steroid
Hampir tidak dapat dibedakan ketika produk telah menjadi krim. Warna nya bisa kuning pucat, kuning pekat dan putih. Wanginya juga bisa berbeda-beda.
Jujur, aku sendiri baru tau dan memprediksi kalau krim dokter aku mengandung bahan ini setelah menggunakan dan mengidentifikasi pada tahap awal, bahwa krim ini memiliki efek samping diatas yang diinfokan oleh Dr. Dikky, kalau krim dokter aku mengandung produk ini.
Gimana cara menghindarinya?
Menggunakan krim dengan BPOM.
Loh memangnya ini dilarang? engga, ini memang hanya digunakna untuk racikan dokter jadi nama-nya pun engga akan dicantumkan dalam ingredients karena racikan dokter. Hanya saja, kadang gunakan untuk krim wajah yang tidak benar-benar membutuhkan.
Dalam press BPOM hanya satu yang dilarang yaitu Anti-androgens of steroidal structure (info)
Pengalaman pake ini?
Jadi gini, awal mula nge-blog, wajah itu jadi investasi banget buat aku, dan akhirnya aku mau memperbaiki wajah dulu dan setelah galau ke dokter mana, aku baca postingan salah satu blogger dan akhirnya mencoba di klinik tersebut, perlu diingat klinik ini bukan klinik kecantikan (aku anti gitu dulu sama klinik kecantikan) dan ini klinik umum dengan dokter kulit. Dokternya juga engga sembarangan, dokter kulit specialist yang juga ngajar di UI dan bahkan ahli operasi kulit di salah satu rumah sakit terbaik di Indonesia. Jadi, kalian bisa bayanginlah, untuk ke dokter aja engga memakan biaya yang sedikit bahkan sekali dateng aku bisa abis lebih dari jutaan.
Aku tuh dulu awam banget, yang aku tau aku cuma mau ke dokter kulit soalnya kalo ke klinik kecantikan pasti diduit-in, dan lama sembuhnya (nanti aku posting beda klinik kecantikan dengan dokter estetika sama dokter kulit ya). Jadilah kesana dengan kemudian diberikan obat krim malem yang bisa bikin ngelupas kulit, selama 2 bulan, krim malamnya harus habis dalam jangka waktu 2 minggu kemudian dipantau. Aku engga menyalahkan dokter sih, aku juga yang pengen cepet mukanya bersih, jadi tanpa tanya-tanya aku langsung nurut. Aku harus kontrol setiap 2 minggu.
Selama 2 bulan pertama yang namanya menderita itu nyata. Foto nya aku engga ada hilang bersama hard-drive external hiks. Kulit aku mengelupas parah, bersisik dan menipis banget. Pakein vaseline engga mempan, pake krim krim anti inflamasi engga mempan. Aku tanya dokter cuma disuruh buat tahan aja atau dioles-oles pelembap yang engga ngefek sampe aku pake Shiseido ngefek akhirnya jadi engga perih banget ujung bibir, hidung sama mata. Bahkan bibir aku sampai berdarah.
Setelah 2 bulan baru-lah pake krim lain untuk 1 bulan, dengan catatan kondisi kulitnya sudah mulai membaik, jerawat aktif dan komedo berkurang.
Tapi aku engga betah, kulit aku merah, jadi gampang sensitif kalo kena fondation engga cocok dikit, engga bisa pake up tebel, akan pedih dan meringis. Mukanya kilap engga jelas banget, selalu dibilang minyakan padahal emang jadi licin gitu-loh.
Terus begitu berlanjut sampai aku menghentikan penggunaan setelah lebih dari 6 bulan menggunakan krim dokter, memang aku cuma pengen ke dokter untuk membenahi muka dan menguatkan pondasi biar engga jerawatan.
Nyatanya itu sedikit fana. Soalnya ternyata setelah berhenti krim dokter, jerawat mulai kembali berikut komedonya, bukan efek samping penghentian obat ya, tapi aku engga kilap lagi seperti dulu dan udah engga merah maupun sensitif. Akhirnya aku kembali pada skincare yang beredar dan akan mencoba untuk tetap bertahan dari zona dokter kulit kecuali memang punya masalah kulit yang patah ya, dan kita bener-bener harus nanya kita dikasih apa sama si dokter. Usahakan dokternya juga tau dan bisa mengeti kemauan kita.
Intinya kita berani nanya dan sayang sama diri kita <3
ternyata steroid bahaya juga ya buat wjah
BalasHapuskakk perbedaan yg dokter kulit sama klinik apa tuh? udah dipost? 😂
BalasHapusAllahu! Lama banget gue janji ini yak ternyata huahaha maafkeun ya :( aku post secepatnya~~
HapusWewh, aku baca sampai habis gara2 pengen kepoin steroid hehe. Salam kenal mbak, namanya wanita emang selalu pengen tampil fresh dan maksimal ya. Salah satunya dengan perawatan wajah, mudah2an krim dari dokter ku bukan mengandung steroid ya supaya makin tenang makainya
BalasHapusiyaahh amin semoga engga ya! Banyak kok yang engga dan mengedukasi di awal <3
Hapus